PACIFIC RIM DINILAI RUGI ?

Pacific Rim menggelontorkan dana sebesar US$ 190 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun untuk produksinya. Dirilis dalam 3D dan IMAX, harapan Warner Bros. tentunya film ini akan berbicara banyak sebagai calon film blockbuster di musim panas ini. Sayangnya, di pekan pertama pembukaannya, Pacific Rim hanya berhasil mencatat penghasilan US$ 90 juta dari seluruh dunia dan hanya meraup US$ 38 juta di AS. Sebagian kalangan perfilman menilai ini adalah kegagalan, karena kekuatan dahsyat Jaeger ternyata tidak berhasil menggusur Despicable Me 2 dan Grown Ups 2. Benarkah?

Dari statistik, sebenarnya film ini tidaklah gagal. Mengingat, angka tersebut masih di atas prediksi Warner Bros. selaku distributor film tersebut. Selain itu juga, Pacific Rim juga merupakan film besutan Guillermo del Toro pertama yang berhasil mencatatkan diri sebagai film berpenghasilan terbesar selama karirnya di pekan pertama pembukaan. Setidaknya Pacific Rim masih di atas Blade II, yang di pekan pembukaannya 'hanya' mencatat angka pendapatan sebesar US$ 32 juta di AS.

Pacific Rim juga tidak dihiasi nama aktor atau aktris besar di deretan pemainnya. Bahkan film ini terkesan hanya 'menjual' nama besar del Toro semata pada promosinya. Tidak berhasilnya Pacific Rim menggusur dua film sekuel di tangga Box Office AS dinilai banyak kalangan dikarenakan Pacific Rim kalah pamor oleh gempuran promosi Despicable Me 2 dan antusiasme penonton di AS yang lebih menyukai nama aktor-aktris terkenal yang bermain di film Grown Ups 2, walau film tersebut banyak menerima ulasan yang buruk di beberapa situs film luar negeri.

Untuk Grown Ups 2, memang terbukti bahwa 96% atau US$ 41 juta penghasilannya diperoleh dari dalam AS sendiri (total US$ 43 juta dari 3,491 bioskop). Bandingkan dengan Pacific Rim yang berhasil meraup lebih dari US$ 51 juta dari luar AS atau 58% dari total raihan penghasilan keseluruhannya (total US$ 90.2 juta dari 3,275 bioskop).

Kritikus juga menilai Pacific Rim akan berhasil (setidaknya) meraih angka US$ 200 juta dari seluruh dunia. Namun bila tidak, ini akan menjadi bencana bagi Guillermo del Toro dan Warner Bros. Pictures. (Anaknonton)