Wednesday 13 February 2013

TENGGELAMNYA KAPAL VANDER WIJCK DIFILMKAN


Film adaptasi novel kembali hadir meramaikan industri film Tanah Air. Kali ini yang diangkat ke layar lebar adalah cerita 'Tenggelamnya Kapal Van der Wijck'.

Novel tersebut ditulis oleh Hamka, nama pena Haji Abdul Malik Karim Amrullah. 'Tenggelamnya Kapal Van der Wijck' yang pertama kali diterbitkan pada 1938 itu berkisah tentang kasih tak sampai antara Zainuddin, laki-laki berayah Minang beribu Bugis, dan Hayati, perempuan yang murni keturunan Minang.

Rumah produksi yang akan mengangkat cerita tersebut ke layar lebar adalah Soraya Intercine Films yang sebelumnya sukses dengan '5 Cm'. 'Tenggelamnya Kapal Van der Wijck' akan diproduseri oleh Sunil Soraya.

Soraya Intercine Films sudah merilis poster film terbaru mereka itu ke internet. Namun belum ada nama aktor yang disebutkan. Mereka rencananya akan mengumumkan informasi yang lebih detail pada beberapa hari mendatang.

Dalam novel 'Tenggelamnya Kapal Van der Wijck', Hamka menyatakan ketidaksetujuan terhadap beberapa tradisi dalam adat Minang, terutama mengenai diskriminasi terhadap orang keturunan campuran yang dilakukan oleh masyarakat pada saat itu.

Kritikus sastra Indonesia, Bakri Siregar menyebutnya sebagai karya terbaik Hamka, meskipun pada 1962 novel itu dikecam sebagai plagiasi dari karya Jean-Baptiste Alphonse Karr berjudul 'Sous les Tilleuls' (1832).

No comments:

Post a Comment